Menonton Gerhana
Gorontalo, 9 Maret 2016. Hari dimulai saat matahari keluar dari balik pegunungan Tilongkabila. Sinarnya menabrak formasi vulkanik di selatan, menyiram lautan, padang rumput, dataran aluvial, dan batang-batang padi yang dibakar. Gempita, hangat, berkuasa.
Parade alam dimulai saat bulan bergeser memotong hegemoni matahari. Langit berwarna biru anggrek muda. Aih bukan, berwarna biru, semacam biru Saphire. Molekul-molekul udara melontarkan warna kuning keemasan. pipit melintas, terbang berputar, kebingungan.
Dingin. Matahari lenyap 98%. Di selatan Teluk Tomini matahari benar-benar lenyap. Lost Power.
2.45 menit sampai akhirnya bulan pergi dan bayangannya bergerak menuju timur laut lalu hilang di Maluku.
Penonton gerhana pulang bersama pesan: "tidak ada kekuasaan tertinggi melainkan oleh pencipta matahari-bulan-seisi langit dan bumi."
0 komentar:
Post a Comment