
"Orang yang paling menakutkan di dunia adalah seseorang yang berusaha memperbaiki kehidupan semua orang meskipun itu tak memberinya sepeser pun."
Pernyataan dalam The Noisy Mansion ini memuat makna yang paradoksal. Dapat bermakna positif sebagai penghormatan kepada orang-orang idealis, pejuang sosial, atau aktivis murni. Namun bisa juga dipandang sebagai sesuatu yang mengusik, karena dalam dunia yang penuh kepentingan, ketulusan yang absolut sering kali dianggap mencurigakan atau bahkan mengancam. Makna paradoksal ini semakin terasa jika kita melihat lebih dalam, bahwa seseorang yang tak bisa dibeli dan tidak mudah dipengaruhi dapat menjadi sosok yang mengguncang tatanan.
Dalam konteks ini, kata "menakutkan" menjadi metafora untuk ketulusan yang radikal yaitu ketulusan yang terlalu asing dan tak terjangkau bagi dunia yang terlalu transaksional. Kalimat ini akhirnya menjadi semacam penghormatan tersembunyi terhadap kekuatan moral yang langka, yaitu ketulusan yang murni, yang justru membuat dunia merasa gentar karena ia tidak bisa dikendalikan.
Fenomena ini bukan sekadar teori. Ketulusan semacam ini telah hadir nyata dalam sejarah melalui tokoh-tokoh besar yang mengguncang dunia. Bukan dengan kekuasaan, tapi dengan nilai moral yang tak tergoyahkan. Sepanjang sejarah, kita melihat figur-figur seperti ini. Mereka tak selalu memegang jabatan formal, tak memiliki kekuatan militer, bahkan sering datang dari kehidupan yang sederhana. Namun kekuatan moral mereka tak tergoyahkan, dan karena itulah mereka "menakutkan" bagi sistem yang terbiasa mengendalikan orang dengan imbalan dan ancaman.
Begitu pula dengan Nelson Mandela. Setelah 27 tahun dipenjara, Mandela muncul tanpa dendam. Ia memperjuangkan rekonsiliasi dan keadilan di Afrika Selatan. Ia adalah ancaman nyata bagi sistem apartheid, bukan karena kekerasan, tapi karena keteguhan moralnya karena ia tidak bisa dibeli oleh kemarahan atau kekuasaan.
Ibu Teresa pun serupa. Ia mendedikasikan hidupnya untuk melayani orang miskin dan sakit di Kalkuta, dan memilih hidup dalam kemiskinan yang sama dengan mereka yang ia tolong. Banyak yang memujinya, tapi juga banyak yang mencemaskan ketulusannya karena orang yang sungguh-sungguh tulus sering kali membuat dunia merasa tak nyaman.
Dari semua contoh ini, kita bisa melihat satu benang merah yang menyatukan mereka yaitu ketulusan yang tak bisa dibeli dan tak bisa ditundukkan.
Kalimat yang saya kutip di awal ternyata bukan hanya paradoks, tapi juga semacam peringatan bahwa orang paling kuat bukanlah yang paling keras suara atau paling tinggi jabatannya, tapi mereka yang tetap memilih memperbaiki dunia meskipun tidak menerima apa-apa sebagai imbalan.
Dan tentu saja, merekalah yang paling layak kita teladani hari ini.
Mlati, Sleman, Yogyakarta, 13 Juli 2025
*) The Noisy Mansion (Baeksoo Apateu atau Baeksoo Apartment) merupakan film asal Korea Selatan dengan genre komedi horor misteri yang dirilis pada tahun 2025. Sebelum peluncuran resminya pada 26 Februari 2025, film ini lebih dulu tayang perdana di London Korean Film Festival pada 10 November 2024. Saya menontonnya tadi malam sambil makan Pempek.
0 komentar:
Post a Comment