Extensional Tectonic merupakan salah satu tempat utama dari berlangsungnya kejadian-kejadian tektonik. Biasanya terjadi di kerak bumi atau di bagian litosfer. Proses tersebut dapat mengakibatkan penipisan kerak bumi dan biasanya menggerakan permukaan bumi bagian luar menuju ke mantel bumi yang panas. Proses tersebut biasanya menghasilkan struktur. Sedangkan Wrench Fault Tectonic merupakan sudut tinggi atau sesar strike-slip yang mengarah vertikal dan kemudian mengalami kompresi mengarah horisontal.
Gambar pada slide 20 menunjukkan contoh data yang diturunkan secara seismik yang dapat diposting untuk membantu dalam pembangunan peta struktur bawah permukaan. Titik data pertama dan paling jelas adalah kedalaman horizon yang diposkan di lokasi titik bidikan. Nilai-nilai ini waktu seismik mengambil dikonversi ke kedalaman dengan fungsi kecepatan yang sesuai. Kedua, data sesar diposting di sepanjang persimpangan dari sesar dengan horizon. Misalnya, garis D mengilustrasikan cara memposting peningkatan upthrown dan downthrown untuk pemetaan horizon di persimpangan horizon dengan patahan di sepanjang garis bagian. Untuk sesar B, peningkatan elevasi dari persimpangan horizon dengan patahan adalah - 9460 ft, dan elevasi downthrown di persimpangan fault / horizon adalah - 9815. Akhirnya, data pemisahan vertikal yang diperkirakan di seluruh patahan dipasang dan digunakan untuk bantuan dalam pemetaan (misalnya, 450 ft untuk sesar B pada jalur D).
Salah satu metode yang digunakan adalah interpretasi data seismik. Beberapa gelombang seismik yang dipantulkan ke bawah permukaan nantinya akan diterima atau ditangkap kembali di permukaan. Biasanya perbedaan waktu yang diterima setelah gelombang dipantulkan mengindikasikan adanya suatu keanehan berupa struktur seperti lipatan atau patahan.
Assalamualaikum. tolong anda jelaskan mengenai gambar pada slide 23-24 dan bagaimana cara pembacaannya untuk mengetahui pola strukturnya pada extensional tectonik ? Terimakasih
Gambar (a) menunjukkan peta kontur sesar untuk sesar A dan B, yang bersama-sama mewakili pola sesar kompensasi tipikal. Jika perlu, rujuk lagi ke Bab 7 dan tinjau aspek-aspek utama dari pola sesar ini. Beberapa poin penting harus ditekankan kembali di sini. Gambar (b) adalah peta kontur struktur yang sudah selesai pada 6000-ft Sand. Strukturnya adalah sesar antiklin. Gambar (c) menunjukkan peta patahan untuk sesar A dan B yang dilapiskan ke peta struktur lengkap untuk 6000-ft Sand. Gambar (d) adalah peta struktur pada kedalaman 7000-ft Sand, yang menunjukkan bahwa patahan telah bermigrasi dengan kedalaman. Teknik konstruksi persis sama seperti yang disajikan untuk 6000-ft Sand. Pada gambar (e), kita kembali menempatkan peta patahan pada peta struktur lengkap. Pilih beberapa kontur struktur dan ikuti masing-masing di seluruh area yang dipetakan untuk meninjau teknik konstruksi seperti yang dibahas untuk persiapan peta struktur lengkap untuk 6000-ft Sand. Akhirnya, jejak sesar selesai untuk kedua 6000-ft dan 7000-ft Sands, dan tren umum kontur struktur ditumpangkan ke peta sesar untuk sesar A dan B pada gambar (f).
selamat sore yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana cara pembacaan gambar pada slide 20? faktor apa yang mempengaruhi sehingga hasil peta struktur didapatkan seperti pada gambar?
Gambar pada slide 20 menunjukkan contoh data yang diturunkan secara seismik yang dapat diposting untuk membantu dalam pembangunan peta struktur bawah permukaan. Titik data pertama dan paling jelas adalah kedalaman horizon yang diposkan di lokasi titik bidikan. Nilai-nilai ini waktu seismik mengambil dikonversi ke kedalaman dengan fungsi kecepatan yang sesuai. Kedua, data sesar diposting di sepanjang persimpangan dari sesar dengan horizon. Misalnya, garis D mengilustrasikan cara memposting peningkatan upthrown dan downthrown untuk pemetaan horizon di persimpangan horizon dengan patahan di sepanjang garis bagian. Untuk sesar B, peningkatan elevasi dari persimpangan horizon dengan patahan adalah - 9460 ft, dan elevasi downthrown di persimpangan fault / horizon adalah - 9815. Akhirnya, data pemisahan vertikal yang diperkirakan di seluruh patahan dipasang dan digunakan untuk bantuan dalam pemetaan (misalnya, 450 ft untuk sesar B pada jalur D). Faktor yang mempengaruhi hasil tersebut adalah struktur sesungguhnya yang ada di bawah permukaan, selain itu metode seismik yang digunakan sangat mempengaruhi hal tersebut, sehingga hasil interpretasi yang didapat sesuai dengan hasil peta tersebut.
Gambar pada slide 11 adalah peta permukaan sesar yang terdiri dari data sesar dari tujuh sumur . Strike/jurus dari sesar tersebut umumnya berarah utara-selatan, sedikit cekung ke barat dengan kemiringan 45 derajat, dan memiliki pemisahan vertikal 400 ft. horizon yang berkontur disebut 7000-ft sand.
Perbedaan dari keduanya adalah pada hasil data yang digunakan. Jika data well log, maka data yang digunakan harus lebih dari satu sumur. Untuk membuat peta dengan luasan wilayah tertentu jika menggunakan data satu sumur maka tidak akan akurat, karena arah sumur yang vertikal dan ukuran diameternya yang tidak terlalu besar. Maka dari itu diperlukan lebih dari satu data sumur. Sedangkan untuk pembuatan peta menggunakan data interpretasi seismik dipengaruhi oleh cepat rambat dan panjang gelombang. Cakupan wilayahnya lebih luas dibandingkan dengan data sumur, namun data dari well log merupakan data yang nyata, sedangkan data seismik hanya hasil interpretasi.
Assalamualaikum Wr.Wb
ReplyDeleteTolong jelaskan apa yang dimaksud dengan Extensional Tectonic dan Wrench Fault Tectonic....!
Wasalamualaikum Wr.Wb
Extensional Tectonic merupakan salah satu tempat utama dari berlangsungnya kejadian-kejadian tektonik. Biasanya terjadi di kerak bumi atau di bagian litosfer. Proses tersebut dapat mengakibatkan penipisan kerak bumi dan biasanya menggerakan permukaan bumi bagian luar menuju ke mantel bumi yang panas. Proses tersebut biasanya menghasilkan struktur.
DeleteSedangkan Wrench Fault Tectonic merupakan sudut tinggi atau sesar strike-slip yang mengarah vertikal dan kemudian mengalami kompresi mengarah horisontal.
Assalamu'alaikum Wr. Wb,
ReplyDeleteBisa jelaskan gambar di slide 20...??
Terima Kasih
Gambar pada slide 20 menunjukkan contoh data yang diturunkan secara seismik yang dapat diposting untuk membantu dalam pembangunan peta struktur bawah permukaan. Titik data pertama dan paling jelas adalah kedalaman horizon yang diposkan di lokasi titik bidikan. Nilai-nilai ini waktu seismik mengambil dikonversi ke kedalaman dengan fungsi kecepatan yang sesuai. Kedua, data sesar diposting di sepanjang persimpangan dari sesar dengan horizon. Misalnya, garis D mengilustrasikan cara memposting peningkatan upthrown dan downthrown untuk pemetaan horizon di persimpangan horizon dengan patahan di sepanjang garis bagian. Untuk sesar B, peningkatan elevasi dari persimpangan horizon dengan patahan adalah - 9460 ft, dan elevasi downthrown di persimpangan fault / horizon adalah - 9815. Akhirnya, data pemisahan vertikal yang diperkirakan di seluruh patahan dipasang dan digunakan untuk bantuan dalam pemetaan (misalnya, 450 ft untuk sesar B pada jalur D).
DeleteAssalamualaikum, pertanyaan dari saya yakni jelaskan data korelasi dari well log dan interpretasi seismik pada pembuatan peta struktur
ReplyDeleteassalamualaikum,,
ReplyDeletetolong jelaskan cara menginterpretasi struktur geologi dengan beberapa metode yang dipakai dalam peta struktur..!!
Salah satu metode yang digunakan adalah interpretasi data seismik. Beberapa gelombang seismik yang dipantulkan ke bawah permukaan nantinya akan diterima atau ditangkap kembali di permukaan. Biasanya perbedaan waktu yang diterima setelah gelombang dipantulkan mengindikasikan adanya suatu keanehan berupa struktur seperti lipatan atau patahan.
DeleteAssalamualaikum.
ReplyDeletetolong anda jelaskan mengenai gambar pada slide 23-24 dan bagaimana cara pembacaannya untuk mengetahui pola strukturnya pada extensional tectonik ?
Terimakasih
Gambar (a) menunjukkan peta kontur sesar untuk sesar A dan B, yang bersama-sama mewakili pola sesar kompensasi tipikal. Jika perlu, rujuk lagi ke Bab 7 dan tinjau aspek-aspek utama dari pola sesar ini. Beberapa poin penting harus ditekankan kembali di sini. Gambar (b) adalah peta kontur struktur yang sudah selesai pada 6000-ft Sand. Strukturnya adalah sesar antiklin. Gambar (c) menunjukkan peta patahan untuk sesar A dan B yang dilapiskan ke peta struktur lengkap untuk 6000-ft Sand. Gambar (d) adalah peta struktur pada kedalaman 7000-ft Sand, yang menunjukkan bahwa patahan telah bermigrasi dengan kedalaman. Teknik konstruksi persis sama seperti yang disajikan untuk 6000-ft Sand. Pada gambar (e), kita kembali menempatkan peta patahan pada peta struktur lengkap. Pilih beberapa kontur struktur dan ikuti masing-masing di seluruh area yang dipetakan untuk meninjau teknik konstruksi seperti yang dibahas untuk persiapan peta struktur lengkap untuk 6000-ft Sand. Akhirnya, jejak sesar selesai untuk kedua 6000-ft dan 7000-ft Sands, dan tren umum kontur struktur ditumpangkan ke peta sesar untuk sesar A dan B pada gambar (f).
Deleteselamat sore
ReplyDeleteyang ingin saya tanyakan adalah bagaimana cara pembacaan gambar pada slide 20? faktor apa yang mempengaruhi sehingga hasil peta struktur didapatkan seperti pada gambar?
Gambar pada slide 20 menunjukkan contoh data yang diturunkan secara seismik yang dapat diposting untuk membantu dalam pembangunan peta struktur bawah permukaan. Titik data pertama dan paling jelas adalah kedalaman horizon yang diposkan di lokasi titik bidikan. Nilai-nilai ini waktu seismik mengambil dikonversi ke kedalaman dengan fungsi kecepatan yang sesuai. Kedua, data sesar diposting di sepanjang persimpangan dari sesar dengan horizon. Misalnya, garis D mengilustrasikan cara memposting peningkatan upthrown dan downthrown untuk pemetaan horizon di persimpangan horizon dengan patahan di sepanjang garis bagian. Untuk sesar B, peningkatan elevasi dari persimpangan horizon dengan patahan adalah - 9460 ft, dan elevasi downthrown di persimpangan fault / horizon adalah - 9815. Akhirnya, data pemisahan vertikal yang diperkirakan di seluruh patahan dipasang dan digunakan untuk bantuan dalam pemetaan (misalnya, 450 ft untuk sesar B pada jalur D).
DeleteFaktor yang mempengaruhi hasil tersebut adalah struktur sesungguhnya yang ada di bawah permukaan, selain itu metode seismik yang digunakan sangat mempengaruhi hal tersebut, sehingga hasil interpretasi yang didapat sesuai dengan hasil peta tersebut.
Assalamualaikum wr.wb
ReplyDeletetolong jelaskan gambar pada slide 11!
Gambar pada slide 11 adalah peta permukaan sesar yang terdiri dari data sesar dari tujuh sumur . Strike/jurus dari sesar tersebut umumnya berarah utara-selatan, sedikit cekung ke barat dengan kemiringan 45 derajat, dan memiliki pemisahan vertikal 400 ft. horizon yang berkontur disebut 7000-ft sand.
DeleteAssalamualaikum...
ReplyDeleteapa perbedaan dari pembuatan peta struktur bawah permukaan,dari data well logs dan interpretasi seismik?
This comment has been removed by the author.
DeletePerbedaan dari keduanya adalah pada hasil data yang digunakan. Jika data well log, maka data yang digunakan harus lebih dari satu sumur. Untuk membuat peta dengan luasan wilayah tertentu jika menggunakan data satu sumur maka tidak akan akurat, karena arah sumur yang vertikal dan ukuran diameternya yang tidak terlalu besar. Maka dari itu diperlukan lebih dari satu data sumur. Sedangkan untuk pembuatan peta menggunakan data interpretasi seismik dipengaruhi oleh cepat rambat dan panjang gelombang. Cakupan wilayahnya lebih luas dibandingkan dengan data sumur, namun data dari well log merupakan data yang nyata, sedangkan data seismik hanya hasil interpretasi.
DeleteAssalamualaikum
ReplyDeleteTolong jelaskan perbedaan antara masing-masing metode tersebut dalam hal ini kelebihan dan kekurangannya.
Terima kasih